Pedoman Terapi Memakai Alat Elektronik Kardiovaskular Implan (Aleka) Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia 2014

  • Dicky A Hanafy JKI
  • Yoga Yuniadi Divisi Aritmia, Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular, FKUI dan Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta.
  • Sunu B Raharjo Divisi Aritmia, Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular, FKUI dan Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta.
  • Alexander E Tondas Divisi Aritmia, Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular, FKUI dan Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta.
  • Adhantoro Rahadian Divisi Aritmia, Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular, FKUI dan Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta.
  • Muhammad Yamin Divisi Aritmia, Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular, FKUI dan Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta.
  • Daniel Tanubudi Divisi Aritmia, Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular, FKUI dan Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta.
  • Beny Hartono Divisi Aritmia, Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular, FKUI dan Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta.
  • Muhammad Munawar Divisi Aritmia, Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular, FKUI dan Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta.

Abstract

PEDOMAN TERAPI MEMAKAI ALAT ELEKTRONIK KARDIOVASKULAR IMPLAN (ALEKA)
Perkembangan dan kemajuan pada diagnostik dan terapi dalam tata laksana pasien dengan kelainan irama jantung merupakan dasar disusunnya pedoman terapi memakai alat elektronik kardiovaskular implan (Aleka) ini. Pedoman ini disusun oleh Perhimpunan Aritmia Indonesia - Indonesian Heart Rhythm Society (lnaHRS), sebuah kelompok kerja dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), berdasarkan pedoman terbaru yang dipublikasi oleh perhimpunan Eropa maupun Amerika Utara dan disesuaikan dengan keadaan lokal di Indonesia.
Pedoman Aleka ini terdiri dari alat pacu jantung permanen (APJP), defibrilator kardiak implan (DKI) dan terapi resinkronisasi jantung (TRJ). Kumpulan rekomendasi ini memberi pedoman untuk penggunaan Aleka dengan tepat tetapi bukan sebagai pedoman untuk tata laksana aritmia secara umum.
Bradikardia simtomatik menjadi indikasi implantasi APJP. Sebelum keputusan diambil untuk implantasi APJP, pertanyaan utama yang muncul adalah apakah simtom yang dialami pasien berhubungan dengan bradikardia, baik yang dicurigai maupun terdokumentasi. Ada kemungkinan bahwa kondisi yang terjadi bersifat sementara (akibat iskemia, efek samping obat, gangguan elektrolit, inflamasi, sepsis) dan dapat ditangani dengan pemacuan temporer serta dapat disembuhkan dengan mengobati penyebab yang mendasari. lndikasi implantasi APJP haruslah dievaluasi secara teliti dan dicari penyebab yang mendasari. lndikasi kelas I untuk implantasi APJP tidak dapat menyingkirkan pilihan tata laksana alternatif yang mungkin ada. Diagnosis banding termasuk penyebab kardiak maupun non-kardiak harus disingkirkan terlebih dahulu.
Untuk terapi memakai Aleka, tidak hanya dibutuhkan pengetahuan gangguan irama jantung yang dalam namun juga pengetahuan teknik dasar. Pendekatan transvena telah mempermudah teknik bedah dan memudahkan tindakan implantasi sehingga dapat dilakukan oleh kardiolog. Hanya dengan memiliki pengertian yang mendalam mengenai keterkaitan antara fungsi dari pemacuan yang

Downloads

Download data is not yet available.

References

1. Johansso
Published
2015-11-21
Views & Downloads
Abstract views: 3897   
PDF downloads: 873   
How to Cite
Hanafy, D., Yuniadi, Y., Raharjo, S., Tondas, A., Rahadian, A., Yamin, M., Tanubudi, D., Hartono, B., & Munawar, M. (2015). Pedoman Terapi Memakai Alat Elektronik Kardiovaskular Implan (Aleka) Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia 2014. Indonesian Journal of Cardiology, 35(3), 171-245. https://doi.org/10.30701/ijc.v35i3.431
Section
Review Article

Most read articles by the same author(s)