Stratifikasi Risiko, Cost-Analysis dan Jaminan Kesehatan Nasional di Bidang Kardiovaskular

  • Suko Adiarto JKI

Abstract

Mulai berlakunya sistem kesehatan nasional di Indonesia menandai era baru di bidang pembiayaan kesehatan nasional, dimana pembiayaan kesehatan yang sebelumnya didominasi oleh pembayaran tunai secara pribadi kini secara perlahan tapi pasti telah bergeser pada sistem asuransi, dimana keikutsertaan seluruh warga negara merupakan salah kunci sukses terselenggaranya sistem pembiayaan ini dengan baik. Berkaca pada pendapat para ahli di bidang pembiayaan kesehatan dan pengalaman negara-negara maju, tidak disangsikan lagi, ketika telah berjalan dengan sempurna sistem ini merupakan sistem pembiayaan terbaik. Tentu saja pada tahap awal pelaksanaan sistem jaminan ini masih terdapat beberapa kekurangan mendasar yang perlu mendapat perhatian serius untuk dapat segera diperbaiki.
Seperti mengkonfirmasi data statistik yang telah ada tentang mortalitas dan morbiditas, BPJS kesehatan baru-baru ini me release data penyakit dengan pembiayaan kesehatan tertinggi dimana penyakit jantung dan pembuluh darah, keganasan (kanker) dan penyakit ginjal kronik merupakan 3 penyakit yang memuncaki tabel pengeluaran keuangan BPJS kesehatan.1 Penyakit jantung dan pembuluh darah berada di urutan pertama dengan jumlah pengeluaran

Downloads

Download data is not yet available.

References

1. Daftar 10 Penyakit Terbanyak yang Dikeluhkan Peserta BPJS. 2014. (Accessed 28 March, 2016, at http://health.liputan6.com/read/832600/daftar-10-penyakit-terbanyak-yang-dikeluhkan-peserta-bpjs.)

2. Weintraub WS, Daniels SR, Burke LE, Franklin BA, Goff DC, Jr., Hayman LL, et al. Value of primordial and primary prevention for cardiovascular disease: a policy statement from the American Heart Association. Circulation 2011;124:967-90.

3. Cannon CP, Steinberg BA, Murphy SA, Mega JL, Braunwald E. Meta-analysis of cardiovascular outcomes trials comparing intensive versus moderate statin therapy. J Am Coll Cardiol 2006;48:438-45.

4. McDonagh T. ARBs in chronic heart failure. Br J Cardiol 2010;17:s10-s2.

5. Pursnani S, Korley F, Gopaul R, Kanade P, Chandra N, Shaw RE, et al. Percutaneous coronary intervention versus optimal medical therapy in stable coronary artery disease: a systematic review and meta-analysis of randomized clinical trials. Circ Cardiovasc Interv 2012;5:476-90.

6. Schoenfeld MH. Contemporary pacemaker and defibrillator device therapy: challenges confronting the general cardiologist. Circulation 2007;115:638-53.

7. Erbel R, Aboyans V, Boileau C, Bossone E, Bartolomeo RD, Eggebrecht H, et al. 2014 ESC Guidelines on the diagnosis and treatment of aortic diseases: Document covering acute and chronic aortic diseases of the thoracic and abdominal aorta of the adult. The Task Force for the Diagnosis and Treatment of Aortic Diseases of the European Society of Cardiology (ESC). Eur Heart J 2014;35:2873-926.

8. De Backer O, Arnous S, Ihlemann N, Vejlstrup N, Jorgensen E, Pehrson S, et al. Percutaneous left atrial appendage occlusion for stroke prevention in atrial fibrillation: an update. Open Heart 2014;1:e000020.
Published
2016-05-02
Views & Downloads
Abstract views: 4116   
PDF downloads: 2410   
How to Cite
Adiarto, S. (2016). Stratifikasi Risiko, Cost-Analysis dan Jaminan Kesehatan Nasional di Bidang Kardiovaskular. Indonesian Journal of Cardiology, 35(4), 253-4. https://doi.org/10.30701/ijc.v35i4.491