Paradox Obesitas pada Pasien Gagal Jantung

  • Alvin Nursalim Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI dan Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jalan S Parman Kav 87 Jakarta 11420
  • Yoga Yuniadi Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI dan Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jalan S Parman Kav 87 Jakarta 11420

Abstract

Obesitas sudah menjadi sebuah epidemi di negara maju. Ukuran objektif obesitas biasanya dinilai dari nilai IMT, dimana ukuran international untuk obesitas adalah IMT =30 kg/m2, sedangkan untuk ukuran orang Asia obesitas didefinisikan dengan nilai IMT=25 kg/m2.
Obesitas memiliki hubungan yang erat dengan tingginya kejadian penyakit kardiovaskular. Obesitas dapat meningkatkan kadar trigliserid yang buruk untuk kesehatan jantung dan menurunkan kadar high density lipoprotein (HDL) yang bersifat kardioprotektif. Selain itu, seiring meningkatnya obesitas, meningkat juga angka hipertensi. Obesitas juga dapat menyebabkan disfungsi diastolik dan berhubungan dengan memburuknya fungsi sistolik.
Walaupun obesitas merupakan faktor risiko penyakit jantung koroner, hal yang berbeda ditemukan pada kasus gagal jantung. Berdasarkan beberapa studi, pasien gagal jantung dengan Indeks Masa Tubuh (IMT) yang lebih tinggi memiliki prognosis yang lebih baik dibandingkan mereka dengan IMT yang lebih rendah. Selain itu, analisis dari beberapa studi oleh Oreopoulos et al menyimpulkan bahwa IMT yang lebih tinggi berhubungan dengan prognosis yang lebih baik pada pasien gagal jantung. Hal inilah yang disebut paradox obesitas (Obesity paradox).

Downloads

Download data is not yet available.

References

WHO/IOTF/IASO. The Asia­Pacific perspective: Redefining Obesity and its Treatment. . [cited 2011 December 24]. Available from:URL:HYPERLINK http://www.wpro.who.int/NR/rdonlyres/0A35147B-B1D5-45A6-9FF2-F7D86608A4DE/0/Redefiningobesity.pdf

Lavie CJ, Milani RV. Obesity and cardiovascular disease: the Hippocrates paradox? J Am Coll Cardiol 2003;42:677–679.

Artham SM, Lavie CJ, Milani RV, Ventura HO. Obesity and hypertension, heart failure and coronary heart disase­risk factor, paradox, and recommendations for weight loss. The Ochsner Journal 2009; 9:124­32.

Gustafsson F, Kragelund CB, Torp­Pedersen C, Seibaek M, Burchardt H, Akkan D et al. Effect of obesity and being overweight on long term mortality in congestive heart failure: influence of left ventricular systolic function. Eur Heart J 2005; 26:58­64.

Oreopoulos A, Padwal R, Kalantar­Zadeh K, Fonarow GC, Norris CM, McAlister FA. Body mass index and mortality in heart failure: a meta­analysis. Am Heart J 2008; 156:13­22.

Gustafsson F, Kragelund CB, Torp­Pedrson C, Seibaek M, Burchardt H, Akkan D et al. effect ofobesity and being overweight on long term mortality in congestive heart failure: influence ofleft ventricular systolic function. European Heart Journal 2005; 26:58­64.

Oreopoulos A, Ezekowitz JA, McAlister FA, Kalantar­Zadeh K, Fonarow GC, Norris CM et al. Association between direct measures of body composition and prognostic factors in chronic heart failure. Mayo Clin Proc 2010; 85:609­17.
Views & Downloads
Abstract views: 4713   
PDF (Bahasa Indonesia) downloads: 2376   
How to Cite
Nursalim, A., & Yuniadi, Y. (1). Paradox Obesitas pada Pasien Gagal Jantung. Indonesian Journal of Cardiology, 32(4), 207-8. https://doi.org/10.30701/ijc.v32i4.79